Tantangan Pembiayaan Rumah di Perkotaan

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (Dirjen PI), Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna memberikan sambutan saat menghadiri "International Learning Workshop on Neighbourhood Densification" di Jakarta (29/8/2023).

Dalam sambutannya Dirjen PI mengatakan “Kementerian PUPR berperan penting dalam menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan menetapkan beberapa kebijakan perumahan, seperti Program Sejuta Rumah yang diluncurkan pada tahun 2015 untuk memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia”.

Terlepas dari berbagai Intervensi kebijakan di sektor perumahan yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS), Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan rumah sewa umum (rusunawa), pemenuhan kebutuhan perumahan yang terjangkau di perkotaan masih menjadi tantangan.

Lebih lanjut, permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam pembiayaan perumahan di perkotaan antara lain: 1)Pengembang sulit menyediakan perumahan di perkotaan karena tingginya harga tanah, 2)Hunian vertikal tingkat tinggi masih kurang diminati oleh masyarakat, 3)Penyaluran FLPP dan SSB untuk hunian vertikal masih rendah, 4)Akses pembiayaan untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap (pekerja sektor informal) masih terbatas yaitu 18% dari total penerima manfaat, dan 5)Kualitas perumahan yang belum ramah lingkungan.

Kementerian PUPR juga telah meluncurkan Program Perumahan Indonesia Ramah Lingkungan dan Terjangkau (IGAHP). Tujuan dari Program IGAHP ini salah satunya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perumahan yang terjangkau.

Dalam rangka mendorong perumahan yang berwawasan lingkungan di perkotaan, Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Bank Dunia menyelenggarakan kegiatan Workshop dimaksud untuk transfer pengetahuan dan pengalaman terkait metode dan strategi densifikasi perumahan dan kawasan permukiman di perkotaan termasuk akses dan skema pembiayaan hijau yang dibutuhkan.