Nama File | Bulletin-Bulanan-Tahun-2021.pdf |
---|---|
Ukuran File | 1,190.79 KB |
Ekstensi | |
MIME Type | application/pdf |
Total Halaman | 4 |
Judul | Bulletin Bulanan Tahun 2021 |
Author | |
Kata Kunci | |
Tanggal Pembuatan | |
Ukuran Kertas | A4 (74 x 105 mm) |
Orientasi | Portrait |
1
2
2
3
Salam Sehat bagi seluruh pembaca Buletin Bulanan DJPI,
meskipun masih dalam suasana Pandemi Covid 19. Hal ini
tidak mengurangi semangat kami untuk berbagi informasi
menarik mengenai berbagai kegiatan di Direktorat Jenderal
Pembiayaan Infrastruktur PU Dan Perumahan yang telah
disiapkan Tim Redaksi, diantaranya guna tingkatkan minat
investor, DJPI Gelar Rakor Proyek KPBU SPAB Kuwil, Selain
Itu ada liputan mengenai Sistem Informasi yang mudahkan
Pemerintah dalam melakukan pengendalian KPR Bersubsidi
secara Nasional. Kemudian Informasi Mengenai Peningkatan
Iklim Investasi di Indonesia yang perlu didorong dengan
Pembangunan Infrastruktur dan ditutup dengan liputan
mengenai kegiatan yang diselenggarakan DJPI Bersama JICA
membahas Kebijakan Pembiayaan dan Implementasi Skema
KPBU Perumahan.
Seluruh rangkaian informasi tersebut dikemas secara
singkat, lengkap dan padat pada Buletin Bulanan DJPI pada
Edisi Bulan Juni Kali Ini. Selamat membaca Seluruh informasi
yang kami siapkan khusus untuk anda para pembaca setia
Buletin DJPI.
TINGKATKAN MINAT INVESTOR, DJPI GELAR RAKOR
PROYEK KPBU SPAB KUWIL ......................................................
SISTEM INFORMASI MUDAHKAN PEMERINTAH
LAKUKAN PENGENDALIAN KPR BERSUBSIDI SECARA
NASIONAL ..........................................................................................
DIRJEN PI: PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DI
INDONESIA PERLU DI DORONG PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR .............................................................................
DJPI BERSAMA JICA BAHAS KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
DAN IMPLEMENTASI SKEMA KPBU PERUMAHAN .............
KATA REDAKSI
DAFTAR ISI
BULETIN
EDISI juni
2021
1
D
irektorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan
Perumahan (DJPI) melalui Direktorat Pelaksanaan
Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air (PPISDA)
mengadakan acara Rapat Koordinasi Proyek KPBU SPAB
Kuwil Sulawesi Utara, pada hari Kamis (3/6) di Manado.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam upaya memperoleh
data dan informasi yang komprehensif, terkait kondisi aktual di
lapangan, serta menampung masukan dari stakeholder dalam
rangka penyiapan proyek melalui skema KPBU sehingga nantinya
diharapkan dapat menghasilkan dokumen Studi Saluran Pembawa
Air Baku (SPAB) Kuwil Pendahuluan dan (Outline Business Case) OBC
yang berkualitas dan memiliki daya tarik untuk investor.
Direktur PPISDA, Arvi Argyantoro menyampaikan dalam
sambutannya bahwa pembangunan SPAB Kuwil melalui skema KPBU
ini diharapkan dapat didukung oleh rencana pemanfaatan di bagian
hilir (SPAM) sehingga penyediaan air baku dilaksanakan secara
terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga dapat meminimalkan
timbulnya risiko interface di kemudian hari.
“Suplai air baku semakin terbatas akibat menurunnya debit
pada sumber-sumber air dan tingginya laju sedimentasi pada
tampungan-tampungan air. Di sisi lain, pertumbuhan penduduk
dan perkembangan industri akan berdampak pada meningkatnya
kebutuhan air baku,” ujar Arvi.
Sementara itu, berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan air baku
pada Survei Investigasi dan Desain (SID) Penyediaan Air Baku Kota
Bitung, Kabupaten Minahasa, dan Kota Manado, dibutuhkan air baku
sebesar 3,23 m3/s pada tahun 2022, dan akan naik menjadi 8,22 m3/s
pada tahun 2037. Sedangkan penyediaan air baku eksisting hanya
sebesar 0,35 m3/s. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan
suplai air baku melalui pemanfaatan sumber air permukaan, salah
satunya melalui pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan
dan SPAB Kuwil yang telah direncanakan dalam Renstra Ditjen. SDA
Tahun 2020-2024 dan RTRW Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-
2034.
TINGKATKAN MINAT INVESTOR,
DJPI GELAR RAKOR PROYEK
KPBU SPAB KUWIL
Saat ini, Bendungan Kuwil Kawangkoan sedang dibangun oleh
Kementerian PUPR di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi
Utara dan ditargetkan selesai pada Tahun 2022. Berdasarkan
Dokumen Detail Desain Bendungan Kuwil, salah satu manfaat dari
Bendungan adalah penyediaan kebutuhan air baku untuk Kota
Manado, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Utara sebesar 4,5
m3/s. Kemudian, berdasarkan Renstra Ditjen. SDA Tahun 2020-
2024, penyediaan air baku dari Bendungan Kuwil Kawangkoan
untuk Kota Manado sebesar 2,63 m3/s mendukung salah satu
Major Project RPJMN 2020-2024 yaitu MP-33 Akses Air Minum
Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah). Sedangkan penyediaan
air baku dari Bendungan Kuwil Kawangkoan untuk KEK Bitung dan
Minahasa Utara sebesar 1,87 m3/s mendukung salah satu Tematik
Pembangunan RPJMN 2020-2024 yaitu T-03 Dukungan Terhadap
Industri. Oleh karena itu, penyediaan air baku dari Bendungan Kuwil
melalui pembangunan Saluran Pembawa Air Baku (SPAB) Kuwil perlu
segera dilaksanakan.
Dalam rangka mempersiapkan SPAB Kuwil, DJPI melalui Dit.
PPISDA saat ini sedang melakukan penyusunan Studi Pendahuluan
untuk memberikan gambaran mengenai perlunya pembangunan
SPAB Kuwil melalui KPBU dan dilanjutkan dengan penyusunan Kajian
Awal Prastudi Kelayakan/Outline Business Case (OBC) untuk menilai
kelayakan KPBU SPAB Kuwil dengan mempertimbangkan aspek
hukum, teknis, ekonomi, keuangan, pengelolaan risiko, lingkungan,
dan sosial. Penyusunan OBC direncanakan selesai pada Q4 Tahun
2021, yang akan dilanjutkan dengan penyusunan FBC di Q2 Tahun
2022, dan transaksi pada Q1 Tahun 2023, sehingga konstruksi dapat
dimulai pada Q4 Tahun 2023.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi
I, Ditjen. Sumber Daya Air Bastari, Kasubdit Wilayah III Direktorat
Air Minum Ditjen. Cipta Karya Ade Syaiful, Kepala Subdirektorat
Legalisasi Rencana Investasi Dit. PPISDA Acep Atmaja dan Kepala
Sub Direktorat Koordinasi Kerja Sama Investasi Dit. PPISDA Arifn.
Hadir pula perwakilan dari Direktorat Air Minum Ditjen. Sumber Daya
Air, perwakilan dari PDAM Minahasa Utara, perwakilan dari PDAM
Bitung, perwakilan dari Bapelitbang Manado dan perwakilan dari
Bapelitbang Minahasa Utara, dan perwakilan dari unit kerja di DJPI.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke lokasi
pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Desa Kuwil,
Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi
Utara. (ind)
2
D
irektur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum
dan Perumahan, Eko D Heripoerwanto menyampaikan
keynote speech mewakili Menteri PUPR dalam acara
Webinar IDX Channel-MAMI Investment Forum dengan tema
Pembiayaan Infrastruktur Melalui Lembaga Pengelola Investasi yang
dilaksanakan secara daring, pada hari Rabu (16/6) di Jakarta. Dalam
sambutannya Dirjen PI menyampaikan bahwa untuk meningkatkan
iklim investasi dan perekonomian di Indonesia, perlu didorong
dengan pembangunan infrastruktur yang masif.
“Untuk meningkatkan iklim investasi dan perekonomian di
Indonesia, perlu didorong dengan pembangunan infrastruktur
yang masif dikarenakan melalui pembangunan infrastruktur dapat
menciptakan multiplier effect pada investasi” ujarnya.
Kementerian PUPR saat ini telah menetapkan tujuh strategi
pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat 2020-2024 sebagai upaya mencapai RPJMN 2020-2024.
Adapun salah satu strategi pembangunan yaitu mengembangkan
strategi pembiayaan alternatif untuk menutup Funding Gap yakni
melalui pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
dan skema lainnya yang menarik bagi investor.
Selain itu menurutnya Kementerian PUPR saat ini terus
mengupayakan adanya inovasi dalam percepatan proyek KPBU
untuk menarik minat swasta berinvestasi antara lain dengan
mengupayakan perubahan kebijakan sektor agar mengeliminasi/
mengurangi hambatan dalam investasi sektor PUPR, kemudian
mendorong penyederhanaan proses dalam pelaksanaan KPBU
sebagai upaya percepatan realisasi KPBU, serta mendorong
penerapan skema Hybrid Annuity Model (HAM) sebagai upaya
alternative financing yang membagi demand risk antara Pemerintah
dan Badan Usaha.
Tidak hanya itu, Dirjen PI juga menyampaikan bahwa melalui
UU Cipta Kerja dibentuk pula Indonesia Investment Authority (INA)
atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang berfungsi sebagai
alternatif pembiayaan pembangunan ekonomi, khususnya untuk
mengoptimalisasi investasi Pemerintah, meningkatkan investasi
langsung/Foreign Direct Investment (FDI), dan mendorong perbaikan
iklim investasi
“LPI atau INA akan mengelola Master Fund dan Dana Tematik
(Thematic Fund) seperti di sektor infrastruktur, energi dan SDA,
kesehatan, dan sektor potensial lainnya” ungkapnya.
Diakhir sambutan, pihaknya berharap dengan adanya kegiatan
ini dapat menjadi pengetahuan dalam melakukan pelaksanaan
pembiayaan infrastruktur melalui Lembaga Pengelola Investasi. (fen)
SISTEM INFORMASI MUDAHKAN
PEMERINTAH LAKUKAN
PENGENDALIAN KPR BERSUBSIDI
SECARA NASIONAL
D
irektur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan
Perumahan, Eko D Heripoerwanto menyampaikan keynote
speech dalam acara Webinar dengan topik Optimalisasi
Dukungan Bank Pelaksana demi Menjamin KPR Bersubsidi
yang Lebih Tepat Sasaran yang diselenggarakan oleh Forwapera
(Forum Wartawan Perumahan Rakyat) secara daring, pada hari
Selasa (15/6).
“Pemerintah menginginkan didalam menjalankan KPR Bersubsidi
ini adanya Sistem Informasi untuk memudahkan pengendalian
secara Nasional, sehingga nantinya seluruh data yang berkaitan
dengan proses bisnis ini terdaftar dalam database. Hal ini diharapkan
dapat mengoptimalkan KPR bersubsidi yang tepat sasaran”.
Lebih lanjut dijelaskan Dirjen PI bahwa sudah sejak lama pihaknya
menerapkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 24 Tahun 2018 tentang
ARSAP4 ini seharusnya memang proses revisi telah dilakukan sejak
Tahun 2019 namun penetapannya ditunda dikarenakan kondisi
yang belum memungkinkan.
“Kita juga sudah lama menjalankan Sistem Registrasi
Pengembang (Sireng), karena dinamika yang cukup tinggi mengenai
pengembang yang keluar masuk dari asosiasi pengembang untuk itu
harus terdaftar di Pemerintah” ujarnya.
Selain itu menurutnya hal ini merupakan upaya Pemerintah untuk
mengontrol kinerja pengembang. Selain itu juga saat ini terdapat
sistem informasi lainnya seperti SIKASEP, SIKUMBANG dan SI
PETRUK yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan kepada seluruh
stakeholder yang menghadiri acara tersebut untuk selalu mengingat
dalam menjalankan proses bisnis KPR bersubsidi, karena menurutnya
melalui proses bisnis tersebut Pemerintah harus mampu memastikan
dapat memberikan perlindungan kepada konsumen semaksimal
mungkin yang tentunya hal tersebut dapat terlaksana dengan baik
dengan bantuan dan kerjasama yang baik dari seluruh stakeholder
yang terlibat. (fen)
DIRJEN PI: PENINGKATAN IKLIM
INVESTASI DI INDONESIA PERLU
DI DORONG PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PELINDUNG
Dr. Ir. Eko D. Heripoerwanto, MCP
PENASEHAT
Ir. Arvi Argyantoro, MA
PENGARAH
• Ir. Herry Trisaputra Zuna, SE, MT
• Reni Ahiantini, ST, M.Sc
• Meike Kencanawulan Martawidjaja, S.T, MDM
• R. Haryo Bekti Martoyoedo, ST, M.Sc
PEMIMPIN REDAKSI
• Dedy S. Budisusetyo, SH, MT
REDAKTUR PELAKSANA
• Fenty Meilisya Syafril, S.Sos, M.Si
REDAKSI
• Shara Vadya, S.I. Kom
EDITOR
• Anggoro Widyastika,SH, MH
• Putrawan,SH
DESAINER
• Fahmi Nurhuda S.Ds
• Michael Adha
FOTOGRAFER
• Dwi Cristianto
REPORTER
• Komarudin
SEKRETARIAT DAN SIRKULASI
• Rubi Esti Aprillia, SH, MH
• Dony Triastomo, SE. MSi
• Yudhistira Adi Nugroho, SH
Dilarang mengutip, mempublikasikan atau
mereproduksi konten buletin ini dalam bentuk
apapun tanpa izin dari penerbit.
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
D
irektur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan
Perumahan, Eko D Heripoerwanto memberikan sambutan
sekaligus membuka acara kegiatan Focus Group Discussion
(FGD) On Overseas Benchmark of Affordable Housing Public
Private Partnership (PPP) Projects yang dilaksanakan secara daring,
pada hari Selasa (29/6) melalui aplikasi Zoom di Jakarta.
Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara Kementerian
PUPR melalui Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan
(DJPI) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang
bertujuan untuk mempelajari kebijakan pembiayaan perumahan dan
implementasi KPBU sektor perumahan di Jepang maupun negara
lainnya untuk memperoleh masukan sebagai penyempurnaan
kebijakan bidang pembiayaan perumahan maupun KPBU di
Indonesia.
“Dalam upaya menyelesaikan permasalahan penyediaan
perumahan di Indonesia, kami melihat adanya potensi pembelajaran
yang dapat diambil dari Negara Jepang, dimana Pemerintah Jepang
juga mengedepankan penyediaan perumahan yang terjangkau dan
berkualitas sebagai dasar bagi kehidupan warga negaranya” ujarnya.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan menurutnya antara lain
Jepang telah menerapkan konsep Urban Renaissance (UR) dalam
hal penyediaan rumah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan
rendah di wilayah perkotaan.
hal ini juga dapat menjadi benchmark dan layak untuk diadaptasi
dalam kebijakan penyediaan perumahan MBR di Indonesia, karena
mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan misi penyediaan rumah,
baik pembangunan hunian baru maupun revitalisasi hunian lama.
Selain melalui Urban Renaissance (UR) di Jepang, kami juga
ingin menggali benchmark pelaksanaan pembangunan perumahan
melalui skema KPBU berdasarkan case yang dilakukan oleh Negara
India maupun Negara Negara lainnya.
“Melihat track record Private Finance Initiative (PFI) atau proyek
KPBU di Jepang, mayoritas proyek yang dikerjakan adalah sektor
perumahan (public housing), yakni kurang lebih 60% dari total proyek
KPBU, maka dari itu, hal ini dirasa sangat tepat apabila Indonesia
belajar dari keberhasilan Jepang dalam penyediaan perumahan
melalui skema KPBU” ungkapnya.
Dalam sambutannya Dirjen PI berharap seluruh pihak yang terdiri
dari Kementerian/Lembaga, Kantor Bersama KPBU, BP Tapera, BUMN,
Lembaga Keuangan, Asosiasi Pengembang, dan World Bank dapat
memanfaatkan kesempatan ini untuk bersama-sama menyatukan
tujuan dalam rangka mencapai keberhasilan penyediaan
perumahan terjangkau bagi MBR melalui skema KPBU di Indonesia
dengan mengadaptasi kebijakan yang telah diterapkan dari negara
Jepang dan negara-negara lainnya untuk selanjutnya diaplikasikan
di Indonesia. (fen)
DJPI BERSAMA JICA BAHAS KEBIJAKAN
PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI
SKEMA KPBU PERUMAHAN